Puisi Muhasabah: Cermin Tak pernah Berdusta

1 comments


CERMIN TAK PERNAH BERDUSTA

Tatkala kudatangi sebuah cermin,
Tampak sesosok yang sudah lama kukenali,
Namun ANEH,
Sesungguhnya aku belum
mengenal siapa yang kulihat.

Tatkala kutatap wajah,hatiku bertanya
apakah wajah ini yang kelak kan bercahaya,
bersinar indah di syurga sana?

Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka Jahanam??

Tatkala kutatap mataku,galau hatiku bertanya...
Mata inikah yang akan menatap penuh kelazatan dan kerinduan
menatap Allah,menatap Rasulullah...
menatap kekasih Allah kelak??

Ataukah mata ini yang akan terbeliak.melotot,menganga terburai
menatap neraka jahanam...

Wahai mata,apa gerangan yang kau tatap selama ini??

Tatkala kutatap mulut,apakah mulut ini yang akan
mendesah penuh kerinduan mengucap LAAILAHA ILLALLAH
saat malaikat maut datang menjemput...
ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah terjelir dengan
lengking jeritan pilu, yang akan menggugah sendi-sendi setiap pendengar,
ataukah menjadi mulut pemakan buah zaqqum Jahanam, yang getir menghunus penghancur usus...

Apa yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang?!
Berapa banyak hari yang remuk dengan pisau kata-katamu yang menghiris tajam,
berapa banyak kata-kata yang manis semanis madu yang engkau ucapkan untuk menipu...?!

Betapa jarang engkau jujur,
betapa langkanya engkau menyebut nama Tuhanmu dengan tulus
betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar Tuhanmu mengampuni segala dosa yang telah kau perbuat?!

Tatkala kutatap tubuhku,apakah tubuh ini
yang kelak kan penuh cahaya,bersinar,bersukacita,bercengkerama di syurga sana?
Ataukah tubuh yang akan tercabuk-cabuk hancur mendidih di dalam lahar membara Jahanam,
terpasung tanpa ampun,derita yang takkan pernah berakhir...

Wahai tubuh,
berapa banyak maksiat yang engkau lakukan...?
berapa banyak orang yang engkau dzalimi dengan tubuhmu...?
berapa banyak hambamu hamba-hamba Allah yang lemah
yang engkau tindas dengan kekuatanmu?!

Wahai tubuh,
seperti apakah isi gerangan hatimu?
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu,
atau sebagus daki yang melekat ditubuhmu?
Apakah hatimu seindah penampilanmu
atau sebusuk kotoranmu?!


Betapa berbeda,
apa yang nampak dalam cermin dengan apa yang tersembunyi...
Betapa aku telah tertipu...
Aku tertipu oleh topeng...
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng,
betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng,
betapa yang indah ternyata hanyalah memuji topeng...

Sedangkan aku,
hanyalah selonggok sampah busuk yang terbungkus...
Aku tertipu...
Aku malu...
Aku tertipu ya Allah...
Allah...! Selamatkanlah aku...




*nukilan sahabatku yang dikasihi Abdurrahman Usman daripada Bogor,Indonesia.
Read On

SONG FOR GAZA

0 comments


WE WILL NOT GO DOWN
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they're dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Read On

AKU BUKAN PEJUANG

0 comments


aku bukan pejuang....
aku hanya insan malang...
selalu derhaka pada tuhan...
selalu lupa pada ketaatan...
mabuk leka meredah kemaksiatan...
Ya Allah engkau tuhan..engkau tuan...
aku insan hilang pedoman...
mencari air di gurun gersang...
haus hatiku dambakan nur iman...
pimpin hambamu merentas jalan...
jalan lurus Ya Allah kau tunjukkan...
agar tak tersesat ku di hari kemudian...
merintih mengaduh penuh penuh penyesalan...
muka berdebu dosa keingkaran..
jasad tenggelam peluh kemaksiatan...
tangan terkapai lemas menjulang...
Ya Allah...
Ya Allah...
Hanya padamu hatiku serahkan...
agar nur petunjukmu menghias jalan...
Amien..
Read On

Boikot...Boikot

0 comments

Biokot barang mereka kerana kekejaman dan kejahatan yahudi dan kuncu-kuncunya



Sila klik untuk maklumat selanjutnya...sama-samalah kita berjuang bersama saudara-saudara kita,terus bersama mereka setakat yang termampu...insya Allah..
Read On

Rintihan musafir

0 comments


Hatiku sedang berduka…
Bila mengenang kisah lara…
Seorang hamba yang selalu derhaka…
Selalu engkar firman tuhannya..

Wahai Pencipta….
Engkaulah tuhan akulah hamba…
Harapku pintu taubatmu masih terbuka…
Bidadarimu kudamba…
Tapi layakkah diri yang penuh noda…
Mengharap bidadari dunia…
Apatah lagi di syurga…

Ya Allah ..
Sedih terasa namun tak terkata…
Bila mata kekeringan airnya…
Sejadah kusujud taubat kudamba…
Amin ya rabb tuhan semesta…
Read On

70 Palestinians killed on ninth day of the Gaza holocaust

0 comments


GAZA, (PIC)-- IOF troops stepped up its campaign of terror and murder against the civilian population of the Gaza Strip and killed 70 civilians on Sunday, raising the number of Palestinians killed to 520.

After a number of its tanks and soldiers were ambushed by the Palestinian resistance, the Israeli occupation took its revenge on civilians by targeting houses.

Medical sources said on Sunday that since the start of ground offensive, on Saturday night the number of Palestinians killed reached seventy, 23 of them children in addition to a number of women and old people. A hundred others were wounded.

The same sources said that the vast majority of the casualties were civilians, and that ambulance teams could not reach some areas that came under attack because of the continued shelling from air, sea and land.

In the northern Gaza Strip the IOF troops shelled a number of homes killing 12 people, including two children.

According to locals, nine people were killed in an airstrike that targeted a group of people outside the Abu Obeida school in Beit Lahya, in the northern Gaza Strip, the same area was targeted again, killing 3 paramedics attending the wounded.

This is not the first time ambulance crews have been targeted; six Palestinian paramedics were killed previously bring to 9 the number of paramedics killed in the past nine days.

In fact there are fears that hospitals might be targeted, this is indicated by claims of the Israeli occupation FM, Tzipi Livni, that Palestinian resistance uses hospitals as hideouts.

sumber: http://www.palestine-info.co.uk
Read On

Ibarat Sang Rerama

0 comments


Wanita ibarat rama-rama

Lihatlah rama-rama, ia cantik. Apabila pandangan kita dihiasi rama-rama, kita menjadi suka dan ceria. Hampir semua orang akan tersenyum melihat rama-rama. Ia mengindahkan alam dan menyempurnakan sekuntum bunga. Seindah mana pun bunga tanpa rama-rama mahu hinggap di situ, tentu ada sesuatu yang tidak kena. Cubalah tangkap dan pegang rama-rama itu dengan sayapnya. Lihat apa yang melekat di jari anda warna dan corak rama-rama itu telah berpindah ke jari-jari anda. Kemudian lepaskan kembali, ia terbang tapi lebih terbuai oleh angin.

Siapa pun yang akan menangkapnya kembali tidak tertarik padanya lagi. Harganya telah tiada untuk dikagumi, disimpan mahukan diawetkan. Rama-rama ibarat wanita. Ia indah untuk dipegang tetapi nilainya cepat turun setiap kali ada tangan-tangan yang tidak wajar hinggap pada tubuhnya. Memang fizikalnya tiada apa-apa yang kurang, tapi harga diri dan maruah telah mula tercemar. Begitulah wanita. Ia bagaikan rama-rama yang terbang membawa corak-corak indah, apabila corak-corak itu telah pudar ia tidak dipedulikan lagi. Harga rama-rama terletak pada warna dan coraknya; harga wanita terletak pada apakah tubuhnya masih tulen tatkala dia didampingi oleh suaminya. Rama-rama terpaksa berjuang untuk memulakan hidupnya. Dia terpaksa membebaskan diri daripada kepompong. Bukan mudah untuk keluar daripada kepompong yang mengikat itu. Sedangkan sepanjang berada di dalam kepompong tiada siapa pedulikannya, malah tatkala bergelar ulat ia lebih dibenci. Sulitnya untuk akhirnya bergelar rama-rama. Terpaksa melalui kitaran dan evolusi bentuk. Daripada sesuatu yang menjijikan akhirnya bertukar menjadi sesuatu yang amat menyenangkan. Rama-rama adalah contoh terbaik wanita untuk sedar betapa bernilainya kehidupan mereka.


Tetapi zaman sekarang ni kita dapat lihat ramainya wanita menghilangkan nilai dirinya dengan mudah.Maruah bagaikan tiada harga.Malunya sudah tidak menjadi benteng untuk dirinya...Aduhai betapa malangnya...

Sama-sama kita renungkan....

Semoga ALLAH menunjukkan kita semua jalan yang lurus dan benar.

Read On

Nasib Si Bumi

0 comments



Bumi ini menangis lagi,
Luka dulu masih merah,

Luka dulu masih bernanah,

Koyakan dulu belum bersatu.

Siapa punya angkara...

Adakah syaitan bertopengkan manusia?!

Hanyir,

busuk,

berulat sana dan sini

bagaikan pakaian sehari-hari.

Bumi ini sudah lali,

sudah cemuh.

Perut isinya sudah penuh

disumbat mayat-mayat tak berdosa,

masih mentah erti dunia,

hancur lebur tanpa berita
angkara bijak akal durjana...

Bumi ini perit,

hatinya bergelojak lahar kemarahan,

mahu dihambur
atas segala kejahatan,
tapi apakan daya
kudratnya tak ke mana
mulutnya ternganga kebisuan

anggotanya kaku kekejangan...

Namun,

hati janjinya tetap mengatakan,

kedurjanaan ini akan kutelan,

biar sejarah yang menyaksikan.
Read On

Masa itu adalah kehidupan

2 comments

الوقت هو الحياة
(Masa itu adalah kehidupan)

Tak terasa masa berlalu.Pejam celik,tahun 1429 H sudah berlalu,tahun 2008 juga telah melabuhkan tirainya.Umur semakin meningkat,semakin banyak bernafas semakin kurang nyawa usia kita. Syukurlah kita masih dapat pejam celik lagi,kerana ramai saudara kita yang pejam dan sudah tak dapat celik selama-lamanya.
Tahun 1430 H dan 2009 M telah membuka gelanggangnya,menantikan pahlawan-pahlawan yang yang akan berentap.Menangkah atau tewaskah?Terpulang kepada sang pahlawan yang mengatur langkahnya.Setakat mana perancangan dan strategi yang disusun, setakat itulah natijah yang akan terhasil.

Amalan kita

Adakah amalan untuk bekalan di sana juga meningkat sejajar meningkatnya usia? Adakah perancangan hidup kita lebih baik daripada tahun-tahun yang telah berlalu?Atau kita masih tidur dalam arus kealpaan,terus hanyut didalam selimut kelalaian?
Umar Alkhattab ada berkata,"hisablah dirimu sebelum kamu dihisab kelak.Dan timbangkanlah amalanmu sebelum kamu ditimbang kelak".
Melangkah dan teruslah melangkah ke arah jalan keredaan. Yang berlalu jadikan iktibar dan pengajaran.Buang yang keruh ambil yang jernih.

Renungkanlah...
Masa yang sudah berlalu usah diratapi kerana ia takkan kembali,
masa yang akan datang jangan ditunggui kerana ia belum pasti,
rebutlah masa sekarang kerana ia adalah waktu yang diberi.


وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3

"DEMI MASA.SESUNGGUHNYA MANUSIA ITU DIDALAM KERUGIAN,KECUALI MEREKA YANG BERIMAN DAN BERAMAL SOLEH, DAN MEREKA YANG BERPESAN-PESAN KE ARAH KEBENARAN DAN BERPESAN-PESAN DENGAN PENUH KESABARAN." surah al'asr- 1-3
Read On

Kisah Mutiara

1 comments


Pada suatu hari,seekor anak tiram di dasar laut mengaduh kesakitan pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang masih merah dan lembik. "Anakku",kata sang ibu sambil bercucuran airmata." Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa tiram sebuah tangan pun,sehingga ibu tak dapat menolongmu.Sakit sekali,ibu tahu anakku.Kuatkan hatimu.Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan pedih yang menggigit.Balutlah pasir itu dengan cairan perutmu.Hanya itu yang boleh kau buat,"kata sang ibu dengan sendu.Anak tiram pun melakukan sepertimana nasihat ibundanya.Kekadang ditengah kesakitan, ia meragui nasihat ibunya.
Dengan airmata ia bertahan,bertahun-tahun lamanya.Tanpa disedarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya.Semakin lama semakin halus.Rasa sakitnya pun makin berkurang.Dan semakin lama mutiaranya semakin besar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar,utuh berkilau dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna.
Penderitaannya berubah menjadi mutiara,airmatanya berubah menjadi sesuatu yang amat berharga.Sebagai hasil derita bertahun-tahun tiram itu kini lebih berharga dibandingkan dengan jutaan tiram dan kerang rebus di tepi jalan.
Fikirkanlah pengajaran yang dapat dipetik daripada kisah ini...
Read On